BONE - Gelombang protes kini bergemuruh di tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setelah salah satu Kader PMII Bone menjadi korban dugaan kekerasan oleh Oknum Satpol PP saat aksi demonstrasi 24 Oktober 2025 lalu. Aksi yang seharusnya menjadi ruang menyuarakan aspirasi rakyat justru ternoda oleh insiden ini.
Biro Advokasi dan HAM PKC PMII Sulawesi Selatan, mengambil pernyataan sikap dengan mengecam keras tindakan arogansi tersebut. Ia menilai tindakan pemukulan terhadap Kader PMII sebagai bentuk nyata pembungkaman terhadap suara mahasiswa dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
“Kami tidak akan tinggal diam atas kekerasan terhadap kader kami. Jika Kasat Pol PP Bone tidak segera menindaki anggotanya yang bertindak arogan, maka kami akan turun ke jalan dengan aksi berjilid-jilid dengan massa yang lebih besar!” tegas Riswan Rusandy, selaku Kepala Biro Advokasi dan HAM PKC PMII Sulsel, Senin (27/10/25).
Menurut Riswan, tindakan kekerasan tersebut bukan hanya persoalan fisik, tetapi bentuk pelecehan terhadap nilai demokrasi dan perjuangan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa PMII tidak akan tunduk terhadap intimidasi aparat.
“Pemukulan terhadap satu kader adalah pemukulan terhadap seluruh ruh pergerakan. Kami akan pastikan bahwa pelaku dan atasannya tidak bisa berlindung di balik seragam kekuasaan,” ujarnya.
Biro Advokasi dan HAM PKC PMII Sulsel juga menyerukan agar Kasat Pol PP Bone segera mengambil langkah tegas, bukan sekadar klarifikasi tanpa tindakan nyata. Mereka menegaskan, jika keadilan diabaikan, maka aksi besar-besaran akan digelar sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan terhadap arogansi kekuasaan.
“Kami siap bergerak, jika hukum tak berpihak, maka jalanan akan menjadi saksi bahwa mahasiswa tak pernah diam di hadapan ketidakadilan,” tegas Riswan.
Riswan menegaskan, kasus ini bukan sekadar soal pemukulan satu orang, melainkan simbol dari perjuangan panjang melawan pembungkaman suara rakyat. Di tengah luka dan kemarahan, perlawanan justru semakin menyala dan sejarah akan mencatat bahwa kader pergerakan tak pernah mundur di hadapan kekuasaan yang dinilai zalim.
Hingga berita ini diangkat, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Satpol PP terkait insiden ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden dugaan kekerasan tersebut terjadi saat seratusan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone menggelar aksi unjuk rasa Jilid II di Halaman Kantor Bupati Bone, Jumat (24/10/25) lalu. Tak berhasil mengamankan ruang dialog, Aparat Satpol PP sempat terlibat aksi saling dorong, hingga terjadilah tindakan represif hingga dugaan pemukulan tersebut terjadi saat massa aksi berusaha dipukul mundur.
(Redaksi)
Anda sekarang membaca artikel Kader Tuai Represif Oknum Satpol PP di Bone, Biro Advokasi dan HAM PKC PMII Sulsel Nyatakan Kecaman dan Perlawanan dengan alamat link https://www.wartapolitika.com/2025/10/kader-tuai-represif-oknum-satpol-pp-di.html
0 Comments: