Satu Gedung Tampung 14 Prodi dan SMK Keperawatan, Mahasiswa Pertanyakan Kelayakan Kampus UNSIMA Bone

BONE - Sejumlah mahasiswa Universitas Sipatokkong Mambo (UNSIMA) Bone mulai menyoroti kondisi kampus mereka yang dinilai tidak layak untuk menampung jumlah program studi yang begitu banyak. Berdasarkan data di lapangan, UNSIMA memiliki tiga fakultas dengan total 14 program studi (prodi), namun seluruh aktivitas akademik hanya berlangsung di satu gedung yang sama.

Gedung tersebut diketahui juga digunakan bersama oleh sekolah SMK Keperawatan serta asrama mahasiswa, sehingga ruang kuliah bagi masing-masing prodi sering kali berpindah-pindah dan tidak memiliki ruangan tetap. Kondisi ini disebut mahasiswa mengganggu proses belajar mengajar dan menurunkan kenyamanan perkuliahan.

“Kami sering kali tidak tahu harus kuliah di mana. Kadang pindah-pindah ruangan karena bersamaan dengan SMK atau kegiatan prodi lain,” ujar salah satu mahasiswa yang enggan disebut namanya.

Keterbatasan fasilitas ini juga menimbulkan pertanyaan terkait izin operasional dan standar akreditasi setiap prodi. Sebab, menurut mahasiswa, sebagian ruang laboratorium, fasilitas kesehatan, dan sarana pendukung akademik masih jauh dari kelayakan minimum sebagaimana diatur dalam standar nasional pendidikan tinggi.

Selain itu, beberapa prodi seperti Ilmu Perikanan dan Matematika bahkan tidak memiliki mahasiswa aktif, namun tetap tercantum dalam daftar penerimaan mahasiswa baru. Kondisi ini dinilai menimbulkan pertanyaan serius terkait transparansi dan keabsahan pengelolaan akademik di kampus tersebut.

Para mahasiswa berharap pihak rektorat dan yayasan pengelola UNSIMA dapat memberikan penjelasan terbuka kepada publik serta melakukan perbaikan fasilitas agar proses pendidikan berjalan sesuai standar.

“Kami hanya ingin kampus ini memenuhi janji seperti yang ada di brosur. Kalau 14 prodi, ya harusnya ada fasilitas yang sesuai,” tambah mahasiswa lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas Sipatokkong Mambo belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan mahasiswa dan kondisi fasilitas kampus yang dipersoalkan tersebut. 

(Redaksi)