Petugas Rutan Sinjai Diduga Tampar Warga Binaan di Depan Atasan

SINJAI – Dugaan tindakan kekerasan oleh seorang petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sinjai terhadap warga binaan kembali menuai sorotan. Seorang tahanan berinisia A disebut ditampar  oleh petugas yang berinisial Im, bahkan disaksikan langsung oleh Komandan Jaga dan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR).

Keluarga A menilai insiden itu mencoreng martabat warga binaan sekaligus memalukan karena dilakukan di depan pejabat pengawas. 

“Dia ditempeleng di depan Komandan Jaganya sama Ka. KPR, itu yang kami tidak terima,” tegas keluarga, Sabtu (13/9/25).

Kepala Rutan Kelas IIB Sinjai, Darman Syah, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menegaskan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah, termasuk meminta keterangan langsung dari pihak-pihak yang berada di sekitar lokasi saat kejadian.

“Sudah kita mediasi dan sudah saling memaafkan karena ada kesalahpahaman. Warga binaan sudah kita ambil keterangan, begitu juga petugas sudah kita periksa. Termasuk Komandan Jaga dan Ka. KPR yang kebetulan ada di sekitar saat itu,” jelas Darman Syah.

Meski begitu, keluarga warga binaan mengaku mediasi hanya sekali dilakukan dan belum ada tindak lanjut. 

“Orang tua dan keluarganya binaan tidak terima perlakuan petugas,” ujarnya.

Darman Syah menegaskan, tindakan menempeleng warga binaan adalah pelanggaran. 

“Untuk hal seperti itu tidak diperbolehkan,” tegasnya. Ia menambahkan, petugas bersangkutan kini masih dalam proses pemeriksaan internal guna menentukan sanksi yang layak.

Insiden kekerasan yang dilakukan oleh Oknum Petugas rutan di sinjai ini diketahui terjadi sekitar 10 hari lalu. Belum ada klarifikasi yang jelas dari Pihak Rutan sendiri mengenai detil kejadian hingga alasan Oknum petugas rutan melakukan tindakan tersebut.

Sementara, kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut prinsip penghormatan terhadap hak asasi dan standar pengawasan di dalam lembaga pemasyarakatan. Secara umum, kasus ini kembali menambah daftar panjang terkait sejumlah dugaan kekerasan yang pernah dilakukan oleh oknum di dalam lingkaran rutan itu sendiri.

(Awl)