Ketua PMII Sinjai Tantang Oknum yang Mengaku Pentolan PMII, Tegaskan Konsolidasi Cabang Tetap Solid

SINJAI – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sinjai, Syahrul Gunawan, menanggapi pernyataan seorang oknum yang mengaku sebagai pentolan PMII dan mengancam akan menggelar konsolidasi akbar.

Sebelumnya, puluhan kader PMII Cabang Sinjai menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD Sinjai, Kamis (4/9/2025), menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Mereka juga menyuarakan persoalan tambang galian C ilegal serta wacana tambang emas PT. Trinusa.

Aksi tersebut dikawal ketat aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, hingga Damkar Sinjai. Dalam orasinya, jenderal lapangan Amar Amrullah Asikin menegaskan kebijakan kenaikan PBB-P2 sangat membebani masyarakat dan mendesak DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) serta membentuk Panitia Khusus (Pansus). 

Aspirasi mahasiswa saat itu diterima oleh empat legislator, yakni Andi Rusmiati Rustham (Golkar), Arifuddin (PAN), Akmal (PKS), dan Darwis (PPP).

Menanggapi klaim oknum yang mengatasnamakan senior PMII, Syahrul Gunawan menegaskan pihaknya tidak gentar.

"Kalau memang merasa mampu, saya tantang atas nama Andi yang mengaku pentolan PMII itu untuk membuktikan ucapannya. Silakan konsolidasikan PMII Cabang Sinjai, kami solid," tegas Syahrul.

Sementara itu, Amar Amrullah Asikin turut mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut adanya anggota DPRD tidak beretika saat menerima aspirasi.

"Itu tidak benar, narasinya terkesan dilebih-lebihkan. Aspirasi kami diterima dengan baik dan dijanjikan akan ditindaklanjuti. Memang betul ada anggota DPRD yang memegang HP saat dialog, tetapi kami tetap mengapresiasi karena aspirasi kami ditampung," ujar Amar.

Terpisah, Anggota DPRD Sinjai Fraksi PAN, Arifuddin Cake, juga memberikan klarifikasi atas tudingan dirinya tidak beretika dalam audiensi bersama mahasiswa.

"Saya sangat menghargai aspirasi teman-teman PMII. Saat pembahasan soal PBB, saya memang membuka WhatsApp untuk mencari penjelasan dari Bappenda dan mengecek surat edaran Bupati yang disebutkan mahasiswa. Setelah itu, saya bahkan sempat mengajak teman-teman PMII berdiskusi lebih lanjut. Jadi tidak benar kalau saya disebut tidak menghargai aspirasi," terang Arifuddin saat dikonfirmasi via WhatsApp. (Awl)