Gadai Motor Curian Untuk Beli Narkoba, 2 Paruh Baya di Bone Ditangkap Polisi

BONE - Tim Opsnal Reskrim  Polsek Tanete Riattang yang dipimpin oleh Panit III Ipda Muhammad Nasrum, berhasil mengamankan 2 Pelaku berinisial HN (47) dan SD (57) yang diduga terlibat kasus pencurian motor (Curanmor) di wilayah hukum Polsek Tanete Riattang, Rabu (24/9/25).

Kronologi pencurian motor diungkapkan Pihak Kepolisian berdasarkan laporan korban J (26) yang merupakan karyawan salah satu SPBU di Bone. Korban mengaku kehilangan kendaraannya saat terparkir di teras kamar kost kediamannya di Kelurahan Polewali, Kecamatan Taneteriattang pada 7 September 2025 lalu. 

"Korban menyimpan kunci motornya di Dashboard motornya, lalu masuk ke kamar kos untuk beristirahat sejenak. Setelah beberapa menit kemudian korban Keluar dari kamar kosnya untuk menyalakan mesin dinamo air miliknya, namun dia melihat motornya sudah tidak ada di tempat," terang AKP Henri Aswan, Kanit Reskrim Polsek Taneteriattang, Rabu (24/9).

Usai mendapat laporan, Pihak Kepolisian selanjutnya melakukan upaya pencarian hingga berhasil menemukan jejak keberadaan pelaku HN yang disebut berperan sebagai  eksekutor dalam pencurian motor tersebut.

"Setelah kami lakukan penyelidikan lebih lanjut, Alhamdulillah Tim Opsnal berhasil mengungkap pelakunya" kata Henri.

Pelaku berhasil diamankan di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Wallanae, Kecamatan Tanete Riattang. Saat diintrogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan menunjukkan barang bukti sepeda motor yang ternyata sudah digadaikan.

"Dari pengakuan terduga pelaku, motor yang dicuri sempat digadaikan, bahkan sudah 3 kali pindah gadai," tambahnya.

Saat proses introgasi lebih lanjut, Pelaku HN mengaku, jika uang hasil gadai sebesar Rp. 6 juta malah digunakan untuk membeli barang haram narkotika jenis sabu.

"Uang hasil gadai tersebut dihabiskan pelaku untuk membeli narkoba lalu dikonsumsi," tutup Henri.

Saat ini, kedua pelaku bersama barang bukti sebuah motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi DW 2983 FO telah diamankan di Mapolsek Tanete Riattang untuk proses hukum yang lebih lanjut. (Ifdal)